Selasa, 29 Juli 2014

Ragam Jenis Sugar Glider

Sugar Glider (Petaurus breviceps) memiliki beberapa jenis berdasarkan corak warna rambutnya. Beberapa jenis yang sering ditemui adalah :

1. Classic Gray
Di Indonesia, jenis ini paling banyak dijumpai. SG jenis ini memiliki rambut yang berwarna kelabu secara keseluruhan dengan garis hitam atau coklat mulai dari ujung kepala sampai pangkal ekor. Memiliki mata yang berukuran besar dan berwarna hitam serta memiliki telinga yang berwarna hitam.

2. Buttercream
Rambut berwarna dominan coklat dipadu dengan warna kekuningan. Memiliki garis coklat gelap mulai dari ujung kepala sampai pangkal ekor. Mata dan telinga berwarna hitam.

 3. Cinnamon
Tubuh didominasi warna coklat kemerahan dengan garis coklat atau agak kemerahan mulai dari ujung kepala sampai pangkal ekor. Mata dan telinga berwarna hitam.

4. Black Beauty
Tubuh berwarna classic gray dengan mata dan telinga berwarna hitam. Garis hitam pada bagian muka lebih tebal sehingga tampak menyatu dengan pola lingkaran disekitar mata.

5. Albino dan Creamino
Tubuh secara keseluruhan berwarna putih polos, memiliki warna mata merah dan telinga berwarna lebih pucat dibandingkan jenis lainnya. Creamino hampir serupa dengan albino, namun warna tubuh cenderung putih gelap/krem, warna kulit dasar merah muda, dan mata merah seperti albino. Albino merupakan hasil dari mutasi genetic.


6. Leucistic
Merupakan hasil mutasi genetic seperti albino, memiliki tubuh putih, warna mata hitam dan garis tubuh berwarna krem cerah, telinga berwarna putih pucat. Jenis ini sering disebut dengan black-eyed white (BEW).

7. Mosaic
Warna putih tidak merata pada beberapa bagian tubuh SG. Terdapat dua varian warna, yaitu putih dan kelabu. Telinga berwarna lebih pucat dibandingkan dengan SG pada umumnya. Mata berwarna hitam.

8. Ring Tail
Masih termasuk dalam jenis mosaic. Memiliki pola cincin berwarna putih pada bagian ekor, dan biasanya pola cincin terdapat hingga dua lingkaran. Warna tubuh abu-abu atau coklat.

9. White Face
Warna tubuh hampir sama dengan SG pada umumnya, coklat atau kelabu dengan telinga berwarna hitam. Ciri khusus jenis ini adalah tidak memiliki corak garis hitam atau coklat di daerah bawah telinganya.

10. White Tip/White Tail
Tubuh berwarna coklat atau kelabu dengan garis tengah coklat dari ujung kepala sampai pangkal ekor. Ciri khas jenis ini adalah ujung ekornya berwarna putih cerah dan tidak berwarna coklat cerah.


sumber gambar : 
http://www.thepetglider.com/glider-care-info/colors
http://sugarexotics.weebly.com/color-variations.html
http://sugar-gliders.deviantart.com/journal/Color-Variations-273779892
http://www.gliderpets.com/

Senin, 28 Juli 2014

Berkenalan Dengan Sugar Glider

Sugar Glider (Petaurus breviceps) adalah hewan kecil yang termasuk dalam kelompok marsupialia (hewan berkantong). Sugar Glider berasal dari hutan tropis di Australia, Papua Nugini, Tsmania, dan Indonesia. Sugar Glider atau yang biasa disingkat dengan SG, merupakan hewan omnivora atau pemakan segalanya dan bersifat arboreal atau menghabiskan sebagian besar hidupnya di atas pohon. Lebih banyak melakukan aktivitas di malam hari (nocturnal). Sugar Glider berbeda dengan Tupai Terbang atau Flying Squirrel walaupun memiliki tampilan fisik yang menyerupai. Perbedaannya ada pada bentuk moncongnya. Tupai memiliki moncong yang relatif panjang, sedangkan Sugar Glider cenderung pesek.

Petaurus breviceps, dalam bahasa latin berarti penari akrobat berkepala pendek. Sebutan ini didasarkan kepada kemampuan mereka yang sering terlihat seperti melakukan atraksi akrobatik di atas pohon. Hewan mungil ini disebut dengan Sugar Glider karena hewan ini sangat menyukai makanan manis seperti nectar (sugar) dan memiliki kemampuan meluncur dan melayang (glider). Kegiatan melayang dibantu dengan adanya selaput (petagium) antara lengan dan lutut flap.

Sugar Glider memiliki ekor yang panjang untuk menjaga keseimbangan saat meloncat dari pohon ke pohon lainnya. Memiliki panjang tubuh 24-30 cm sampai ekor. Ukuran tubuh jantan umumnya lebih besar daripada betina. Jantan memiliki motif pitak pada bagian kepala dan dada. Jari kaki lima buah yang dilengkapi dengan cakar, kecuali pada jari pertama di kedua kaki belakangnya. Jari kedua dan ketiga pada kaki belakang bersatu (sindaktilus). Sugar Glider mempunyai rambut tebal dan lembut berwarna kelabu, kecoklatan, kekuningan, tan, atau albino. Pada bagian tengah hidung sampai belakang kepala terdapat corak berbentuk garis hitam. Pada bagian perut, leher, dan dada berwarna krem.

Biologi Sugar Glider
Lama Hidup
:
Dapat hidup mencapai umur 9 tahun di habitat aslinya, 12 tahun di penangkaran
Masa kehamilan
:
15-17 lalu tinggal dalam kantong induk selama 2 bulan
Jumlah anak sekali lahir
:
1-4 ekor
Bobot saat lahir
:
0,2 g
Umur sapih
:
7-12 minggu
Umur dewasa kelamin
:
6-12 bulan (jantan), 8-12 bulan (betina)
Bobot tubuh dewasa
:
115-160 g (jantan), 95-135 g (betina)
Ukuran tubuh
:
24-30 cm (hidung hingga ujung ekor), jantan lebih besar daripada betina
Frekuensi denyut jantung
:
200-300 kali/menit
Frekuensi respirasi
:
16-40 kali/menit
Aktivitas dominan
:
Malam hari (nocturnal)
Sifat sosial
:
Koloni

Sugar Glider dapat dapat dilatih sehingga menjadi jinak jika pemilik rutin berinteraksi dengan hewan tersebut. Sugar Glider yang dipelihara sejak kecil (sejak keluar dari kantong ibunya dan telah membuka mata) akan membuat ikatan dengan pemiliknya lebih mudah terjadi.

sumber gambar : http://sugarglidercare.org/